HTI-Press. Surat kabar Guardian beberapa hari lalu menyebutkan bahwa Pemerintah Inggris sedang membuat proposal yang akan secara efektif menyebutkan aspek-aspek inti dari Islam, yang diyakini oleh semua mazhab hukum Islam, sebagai ‘ekstrimis’. Hal itu termasuk diantaranya keyakinan kepada Khilafah dan Syariah bagi negeri-negeri kaum Muslim; Jihad untuk melawan pendudukan tanah Kaum Muslim dan mempertahankan diri dari serangan kaum penyerbu dan hukum Islam atas masalah homoseksual. Hingga kini, pemerintah masih belum memberikan sanksi bagi orang-orang yang meyakini ide-ide itu.
Berbicara mengenai adanya laporan tadi, Taji Mustafa, Perwakilan Media Hizbut Tahrir Inggris, mengatakan :”Jika hal ini disetujui, maka rencana-rencana tadi akan mengingatkan pendekatan yang dipakai oleh para rezim tiran di Negara-negara Muslim yang mencoba melarang aspek-aspek Islam yang akan membawa keadilan dan sistem akuntabilitas yang memberikan keamanan bagi masyarakat di sana.”
“Di Negara-negara itu, rezim-rezim tersebut melihat tumbuhnya keyakinan atas ide-ide ini walaupun telah diterapkan metode brutal oleh mereka untuk mencegah masyarakat menerapkan ide-ide Islam itu, dan kebijakan semacam itu hanya akan menambah kebencian dan kemarahan atas mereka,” kata Taji.
“Rencana yang dibuat oleh Pemerintah Inggris itu mungkin tidaklah se-ekstrim seperti yang dilakukan Uni Soviet pada zaman Stalin, di mana ide-ide inti agama dianggap bertentangan dengan nilai-nilai pemerintah dan kemudian dilarang. Tetapi rencana-rencana itu tentu saja berjalan sesuai arah yang sama dengan kebijakan-kebijakan yang dibuat Senator McCarthy pada tahun 1950an di mana sebagian keyakinan politik dianggap sebagai ‘tidak pro-Amerika’,“ paparnya lagi.
“Sekarang kita sedang menyaksikan usaha yang dilakukan oleh Negara untuk menasionalisasi ide-ide politik dan sosial, yakni “Nilai-nilai Inggris’ – seperti yang didefenisikan oleh pemerintah dan didukung oleh banyak partai konservatif, maupun lembaga-lembaga kajian sayap kanan—yang sebenarnya adalah nilai-nilai yang sangat sekuler dan liberal. Ketika warna kaum totalitarian dalam masyarakat sekuler—liberal mulai muncul, semakin banyak orang—yang memiliki keyakinan agama yang dalam atau pandangan sosial konservatif—yang menjadi terasing. Namun, proposal-proposal semacam ini yang menargetkan komunitas Kaum Muslim, akan menjadi sebuah langkah lanjutan, yang akan menunjukkan bahwa hanya satu pandangan sosial politik saja yang bisa diterima dalam masyarakat Inggris yang modern. Hal ini akan menjadi kegagalan tertinggi dari filsafat yang telah melahirkan perang atas terror di mana ratusan ribu orang terbunuh karena kekerasan—dan berlangsung tidak sukses—demikian juga dengan nilai-nilai sekuler liberal yang sama di dunia.”
“Ketika kita membaca rencana-rencana seperti itu, kita bertanya, siapakah ekstrimis yang sesungguhnya di dunia pada saat ini?” tanya Taji Mustafa dengan tegas. (ra/nl/daily.pk, Selasa, 17 Februari 2009)
sumber:www.hizbut-tahrir.or.id
27 Februari 2009
Bocoran Proposal Pemerintah Inggris: Penyeru Khilafah, Syariah dan Jihad akan Dicap ‘Ekstrimis’
Posted by cah_hamfara
07.01, under Reportase | No comments
0 komentar:
Posting Komentar